Menakhlukan CNC di Tangerang

8 10 2008

Sekarang udah hampir tahun 2009. Semua terjadi adanya. Begitu lulus, aku di ajak temanku Arif dari Ploso untuk melamar kerja di Suzuki Tambun Bekasi. Pamanya adalah kepala bagian di sana dan bisa mengusahakan kami masuk selama bisa lolos tes. Nilai nilai kami juga memenuhi syarat. Akhirnya kita bikin lamaran. Begitu lamaran di masukan, beberapa minggu kemudian terjadi demo di perusahaan sehingga penerimaan karyawan di undur sampai bulan September. Untuk mengisi waktu luang Arif inisiatif untuk kuliah PGSD. Sedangkan aku masih bengong dan bingung. Kebetulan pas ngobrol ama tetangga (Mas Tekat) ia pingin nyari orang buat bantuin ia kerja. Gak tau kenapa tiba tiba aku menawarkan diri. Dan apa yang tidak aku inginkan terjadi, Kerja bangunan.

Aku kerja bangunan sekitar 7 bulan bikin tempat praktek Dr. Suharto depan soto Ponadi. Karena kepanasan terus, apalagi kerjanya khusus nganyam konstruksi besi. Aku suka mikir, Hmm enak kayaknya kalau ke jakarta kerja di tempat ber AC. Gedubrak, gak nyampe 2 minggu tetanggaku pulang dari jakarta mau nyari orang khusus SMIK jurusan kayu. Perusahaan di Tangerang butuh jago ukir untuk bikin master sole sepatu dan sandal. Di cari 10 orang dan hanya akan di terima tiga orang melalui tes dan training. Setelah muter muter nyari temanya dari SMIK (sekarang SMKN 1 Pacitan) ternyata Cuma dapat 3 orang karena teman teman yang lain tidak berani. Takut gagal tes dan di pulangin. Padahal dengan tidak berani mereka udah gagal 100%. Karena kekurangan orang begitu banyak akhirnya aku berani menawarkan diri pingin ikut. Dari pada malu gak dapat orang akhirnya aku di ajak juga walaupun lulusan STM juga belum bisa ngukir. Modal nekat Mas. Sampai di Tangerang terkumpul 6 orang karena ada 2 orang lagi yang sudah kerja di Depok ingin coba ikut tes, kalau gak ketrima kan balik lagi ke Depok.

Luar biasa, setelah tiga bulan training. Saya mendapat peringkat tertinggi nilai tesnya padahal sebelumnya aku gak pernah ngukir. Gak heran sebenarnya, masalahnya kita di sini ngukir master sole bukan motif motif Jepara. Selisih 0,5mm saja gak boleh. Harus presisi sama dengan gambar. Urusan terakhir memang orang STM lebih jago karena biasa ngerjain bagian mesin yang rumit dan presisi. Tiga orang yang di terima, aku, gun-Cho, Gigox. Rasanya seperti mimpi, semua terjadi. Ingin rasanya mentraktir semua teman-teman seruangan tapi UMR waktu itu baru Rp 550.000,-. Teman teman ada 13 orang, 5 orang dari SMIK Tasikmalaya sisanya dari Pacitan, jadi kayak reuni sekolah. Pabriku bernama PT Korin Technomic lokasi di belakang perumahan Citra Raya Tangerang. Aku kerja di bagian Wooden Model. Keinginan ke jakarta udah kesampaian dan kalau main ke kontrakanku, disana akan 1set Play Station dan TV 21 Inch. Every day is Happines.

Ternyata di tempatku kerja ada mesin CNC. Sebuah mesin yang telah lama bikin aku penasaran. Dan entah mengapa mesin ini menguras pikiranku siang malem hingga main PS pun terasa nggak menyenangkan lagi. Pikiranku yang masih awam berusaha mengurai proses kerja mesin yang super rumit itu. Bayangkan saja, sebalok besi di taruh di meja mesin terus di tutup, mesin di jalankan, dan keluar hasil yang begitu rumit dengan ketepatan dan keakuratan yang luar biasa. Sekarang tidak ada waktu yang lebih menyenangkan kecuali ngobrol sama operator tentang mesin canggih yang mereka operasikan. Setiap kerjaan di bagian wooden sepi aku pasti ke bagian CNC dan menawarkan bantuan apapun yang bisa aku bantu untuk meringankan kerja mereka. Tentu saja mereka senang, selain kerjaan yang berat berat bisa di wariskan aku juga di kerjain walaupun sekedar untuk bahan tertawaan. Akupun ikut ha ha ha karena apa yang mereka tertawakan adalah ketidak tahuanku, tapi tanpa mereka sadari semua ilmu yang ada di otak mereka aku download semua ke otaku. Dengan berlalunya waktu aku sudah tidak asing lagi dengan mesin canggih ini bahkan aku bisa mengoperasikanya sendiri. Akupun minta ijin kepala bagian Wooden untuk pindah ke Bagian CNC. Tentu saja tidak boleh karena dia tidak ingin anak buahnya yang berpotensi pindah ke bagian lain. Tidak putus asa aku minta ijin ke manager untuk pindah. Dengan alasan pendidikanku yang tidak tinggi dan aku bisa di gaji tidak lebih tinggi dari teman-teman CNC yang lain maka manager memaksa kepala bagianku di wooden untuk melepaskanku. Apalagi teman teman senior di CNC bisa menjamin bahwa aku sudah bisa. CNC, I am Cooming…


Aksi

Information

2 responses

19 09 2009
edi

sukses selalu

15 11 2010
susanto

semua alumni bk harus terimakasih pada guru oke

Tinggalkan Balasan ke edi Batalkan balasan